ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Tugu Yogyakarta |
Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta menggelontorkan anggaran sebesar Rp 820 juta untuk memasang jaringan penyedia jasa Internet nirkabel atau Wireless Fidelity (Wifi) untuk kawasan sumbu filosofis, dari Tugu Yogya- Malioboro- hingga Alun Alun Selatan.
"Target kami Maret 2017 WiFi ini sudah terpasang dan bisa diakses warga di kawasan itu," ujar Kepala Bidang Manajemen Informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi DIY Sugeng Wahyudi, Senin, 27 Februari 2017.
Sugeng menuturkan proyek WiFi gratis ini menggunakan sumber dana keistimewaan. Tujuan pemasangannya untuk mendukung Yogya menjadi wilayah yang makim mudah akses dan melek teknologi tanpa terkecuali.
"Kawasan sumbu folosofis ini kan banyak komunitas, pedagang kaki lima, UMKM, dan wisatawan, layanan internet gratis ini bisa mendukung aktivitas mereka selama 24 jam," ujar Sugeng.
Total titik WiFi yang akan dipasang di kawasan sumbu filosofis ini ada 20 titik. Sebanyak 10 titik sudah terpasang hanya di area Malioboro, sedangkan di kawasan Tugu hingga parkir Jalan Abu Bakar Ali terdapat 4 titik, dan dari Alun Alun Utara sampai Alun Alun Selatan ada 4 titik.
"Tiga titik lain untuk WiFi gratis ini dipasang di area Hutan Lindung Taman Hutan Rakyat Gunung Kidul untuk mendukung area wisata di sana," ujar Sugeng. Adapun pelaksana proyek pamasangan WiFi akan dilakukan dengan sistem penunjukkan langsung pada provider. Besar kapasitas bandwith untuk koneksi nirkabel ini sebesar 100 Mbps.
Sugeng menuturkan, koneksi WiFi di sepanjang kawasan Tugu Yogya-Malioboro sampai Alun Alun Selatan ini akan dibuat ramah pengguna dengan akses mudah. Koneksi itu rencananya di setting mudah misalnya tanpa password. Melainkan hanya sebuah tampilan disclaimer bernama Jogja Istimewa dan pengguna bisa langsung tersambung layanan Internet.
"Layanan kami buat gampang diakses karena pemerintah juga akan rutin mengirim konten konten seperti pengumuman saat tampilan pertama dibuka," kata Sugeng.
Proyek WiFi gratis ini sebenarnya sudah dimulai sejak tiga tahun silam. Namun hanya terbatas di Jalan Malioboro sampai Titik Nol Kilometer. Bandwith yang ada di Malioboro pun masih terbatas 20 Mbps.
Praktisi yang juga juru bicara perusahaan konsultan bisnis multinasional Weber Shandwick Indonesia, Eskhel Chandra Wijaya dalam diskusi bertajuk ‘Internet Menempatkan Dunia Dalam Genggaman’, di Yogyakarta sebelumnya mengatakan kebutuhan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk online di Indonesia ini belum mencapai jumlah ideal, meskipun sudah kerap digencarkan
Dalam skup regional misalnya DIY, kata Eskhel, dari 55 ribu UMKM versi data pemerintah, baru 17 ribu saja yang memiliki strategi pemasraan online. Ini data per 2014 lalu. "Pasar bebas kunci pemasaran online jadi penentu penguasaan pasar," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
0 Response to "Rp.820 juta, Tugu Sampai Alun-Alun Bakal Bebas WiFi"
Posting Komentar